Implementasi Taksonomi Bloom Pada Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V Di Sdn 042 Sulewatang Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tentang Implementasi Taksonomi Bloom pada proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Studi yang dimaksud dalam permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Taksonomi Bloom pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDN 042 Sulewatang Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Taksonomi Bloom pada proses  pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDN 042 Sulewatang Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang membangun makna berdasarkan data lapangan. Prosedur penelitian kualitatif ini, menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisa dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dengan menggunakan metode penelitian analisis data secara sistematis yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: Adanya Implementasi Taksonomi Bloom pada proses  pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas V di SDN 042 Sulewatang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah menerapkan 3 aspek taksonomi Bloom yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Tahap pelaksanaan, guru menerapkan aspek kognitif pada tingkatan pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Aspek afektif dilihat pada tingkatan penerimaan, partisipasi, penilaian atau penentuan sikap, sedangkan aspek psikomotor dilihat pada tingkatan gerakan kompleks, dan gerakan terbimbing. Pada proses evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam  ini guru juga menerapkan taksonomi Bloom pada aspek kognitif ditingkatan pengetahuan. Aspek afektif pada tingkatan penerimaan, partisipasi, dan pembentukan pola hidup sedangkan psikomotor siswa pada tingkatan gerakan kompleks.